Proses pengasapan pada makanan merupakan metode tradisional yang bertujuan untuk mengawetkan sekaligus memberikan cita rasa dan aroma asap pada makanan. Pembaca pasti familiar dengan bandeng asap kan? Nah itu adalah satu contoh makanan yang mengandalkan proses pengasapan sebagai resep laris makanan tersebut.
Namun beberapa masalah muncul. Selain tidak ramah lingkungan, terdapat kandungan-kandungan dalam asap yang disinyalir berbahaya bagi tubuh manusia. Oleh sebab itu beberapa ahli menawarkan Asap Cair sebagai solusi untuk menggantikan proses pengasapan tradisional. Dibandingkan dengan metode pengasapan, asap cair memiliki beberapa keunggulan, berikut ulasannya.
Ramah Lingkungan
Pembuatan asap cair menggunakan teknologi proses pirolisis dan destilasi sehingga tidak menghasilkan polusi udara. Selain itu, metode tersebut memungkinkan pembuatan asap cair tidak membutuhkan pembakaran kayu secara langsung yang menguraingi emisi gas rumah kaca dan partikel polutan.
Singkatnya, adanya asap cair membantu mengurangi praktik pengasapan tradisional yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
Aman untuk Kesehatan
Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis, destilasi, dan penyaringan secara ketat. Hal itu bertujuan untuk mengilangkan senyawa karsinogen yang berbahaya seperti benzopirin, yang biasa ditemukana pada proses pengasapan tradisional.
Tentu saja hasil akhir dari proses Panjang tersebut adalah asap cair yang lebih bersih serta aman diaplikasikan pada makanan tanpa menimbulkan resiko Kesehatan jangka pendek dan jangka panjang
Efisiensi Waktu dan Proses
Jika proses pengasapan memakan waktu yang relatif lama, Asap cair dapat melipat waktu Ketika diaplikasikan pada makanan. Hal itu tentu saja menguntungkan bagi para pelaku usaha yang menganggap bahwa waktu adalah segalanya.
Selain itu penggunaan asap cair juga sangat fleksibel. Asap cair dapat digunakan dengan cara direndam, disemprot, atau dioles, tanpa perlu proses pengasapan berjam-jam.
