...
Home

Sabun Minyak kelapa: Definisi dan Cara Membuatnya

Sudah jamak dalam Masyarakat umum bahwa minyak kelapa memiliki segudang manfaat untuk manusia. Minyak kelapa dapat diproses menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak goreng. Namun, tahukah anda bahwa minyak kelapa juga dapat diproses lebih lanjut menjadi sabun minyak kelapa?.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai definisi dan cara membuat sabun minyak kelapa. Pembahasannya akan sedikit melibatkan beberapa istilah kimia yang harus anda ketahui jika ingin memulai bisnis sabun minyak kelapa.

Apa Itu Sabun Minyak Kelapa?

ilustrasi-sabun-minyak-kelapa | Image by freepik

Sabun adalah garam alkali dari asam lemak dan dihasilkan menurut reaksi asam basa biasa. Basa alkali yang umum digunakan untuk membuat sabun adalah Kalium Hidroksida (KOH), Natrium Hidroksida (NaOH), dan Amonium Hidroksida (NH4OH) sehingga rumus molekul sabun selalu dinyatakan sebagai RCOOK atau RCOONa atau RCOONH4.

Sabun kalium RCOOK disebut juga sabun lunak dan umumnya digunakan untuk sabun mandi cair, sabun cuci pakaian dan perlengkapan rumah tangga. Sedangkan sabun natrium, RCOONa, disebut sabun keras dan umumnya digunakan sebagai sabun cuci.

Sabun bisa dibuat dari dua macam bahan dasar, bahan dasar yang pertama adalah minyak kelapa dan gliserin, sedangkan bahan dasar yang kedua adalah gliserol. Reaksi kimia yang terjadi pada proses pembuatan sabun ini adalah reaksi saponifkasi atau penyabunan.

Cara Membuat Sabun Minyak Kelapa

pelatihan-pembuatan-sabun-minyak-kelapa

Pada dasarnya proses pembuatan sabun memerlukan lemak atau minyak. Dalam hal ini minyak kelapa bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun karena minyak kelapa merupakan salah satu jenis minyak.

Pada pembuatan sabun minyak kelapa ini digunakan bahan baku minyak kelapa sebanyak 500 mL. Langkah pertama yang dilakukan adalah memanaskan minyak kelapa di atas nyala api sampai suhu 55o C. Sementara sambil menunggu pemanasan minyak kelapa, kita menyiapkan larutan bahan-bahan yang diperlukan.

Pertama larutkan NaOH sebanyak 88 g ke dalam 300 mL air. Pada saat proses pelarutan NaOH ini terjadi reaksi eksoterm, sehingga suhu larutan naik. Oleh sebab itu NaOH harus dilarutkan lebih dulu daripada bahan lainnya agar nanti pada waktu ditambahkan ke dalam minyak kelapa suhunya sudah turun menjadi seperti suhu ruangan.

Selanjutnya adalah melarutkan gula sebanyak 20 g ke dalam 20 mL air dan melarutkan soda ash sebanyak 20 g ke dalam 120 mL air. Kemudian larutan soda ash ditambah dengan NaCl sebanyak 20 g.

Setelah minyak kelapa mencapai suhu 55 derajat C, tambahkan asam stearat dan diaduk sampai asam stearat larut. Setelah itu pemanasan dihentikan dan suhunya ditunggu sampai turun menjadi 40 derajat C.

Kemudian tambahkan larutan NaOH dan diaduk sampai merata. Penambahan larutan NaOH harus setelah suhu turun menjadi 40 derajat C dan larutan NaOH yang ditambahkan juga harus dalam keadaan tidak panas karena untuk meminimalisir terjadinya penguapan agar reaksi penyabunan bisa berjalan optimal.

Pada saat penambahan NaOH ini terbentuk gumpalan berwarna putih seperti adonan kue yang menandakan bahwa sabun telah terbentuk. Setelah 1 menit tambahkan larutan soda ash dan NaCl lalu diaduk sampai rata. Selang 1 menit kemudian tambahkan larutan gula dan diaduk sampai rata. Selang 1 menit lagi tambahkan gliserin 30 g dan diaduk sampai rata, dan selang 1 menit lagi tambahkan parfum sebanyak 10 mL diaduk sampai rata.

Minyak Kelapa mengandung ester gliseril dari asam organik berantai panjang. Jika minyak dan basa dipanaskan, maka akan terjadi pemutusan ikatan pada gugus ester dan menghasilkan senyawa baru yang lebih pendek yang mengikat kation dari basa dan suatu gliseril alkohol. Tujuan penambahan asam stearate adalah untuk membentuk gliseril stearat, kemudian apabila bereaksi dengan NaOH akan membentuk garam natrium stearat.

Tujuan penambahan NaOH adalah untuk membentuk sabun minyak kelapa dengan tekstur yang keras. Tujuan penambahan larutan gula adalah untuk mengeraskan sabun. Tujuan penambahan larutan soda ash adalah agar sabun minyak kelapa bisa menghasilkan busa. Sedangkan tujuan penambahan NaCl adalah untuk mengendapkan sabun minyak kelapa sebagai padatan atau untuk menggumpalkan sisa-sisa sabun yang masih berbentuk pasta.

Tujuan penambahan gliserin adalah untuk menghasilkan sabun minyak kelapa yang bisa melembutkan dan melembabkan kulit. Sedangkan tujuan penambahan parfum adalah untuk memberikan aroma yang harum pada sabun minyak kelapa. Setelah semua bahan tercampur menjadi satu kemudian adonan sabun dicetak dan didiamkan semalam agar adonan mengeras.

Dari proses pembuatan ini dihasilkan sabun minyak kelapa berwarna putih susu sebanyak 9 batang, masing-masing batang massanya sekitar 120 g. Sabun minyak kelapa ini bisa digunakan setelah satu minggu dari proses pembuatannya agar sisa NaOH yang tidak ikut bereaksi menguap. Apabila NaOH yang tidak ikut bereaksi masih tersisa pada sabun, maka akan menyebabkan gatal-gatal pada kulit.

Scroll to Top
Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.